Senin, 04 Des 2023
  • Pesantren Pondok Quran sedang membuka pendaftaran santri baru. Yuk daftar!

Kala Rasa Gundah Menghampiri

[siteorigin_widget class=”Thim_Heading_Widget”][/siteorigin_widget]

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله

Tentu kita pernah merasakan kegalauan, kegelisahan dan kegundahan yang membuat hati kita tidak enak, tidak nyaman dan larut dalam kesedihan.

Gundah-gulana atau kegalauan terbagi menjadi dua keadaan, yaitu :

1. Galau karena ada sebab

Biasanya karena kita sebagai manusia terlalu menginginkan sesuatu yang bersifat duniawi. Baik itu berupa harta, kedudukan, pujian maupun perkara-perkara lainnya dari urusan dunia.
Orang yang terlalu menginginkan dunia akan cepat merasa galau dan sedih yang mendalam ketika apa yang dia inginkan tidak tercapai.
Maka dari itu sering-seringlah kita berdoa memohon pertolongan agar jangan sampai keinginan terbesar kita adalah kehidupan dunia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ

Yang artinya :
“Barang siapa yang keinginan terbesarnya adalah dunia, maka Allah akan cerai beraikan urusannya dan Allah akan jadikan kefakiran di pelupuk matanya dan dunia pun tidak akan mendatanginya kecuali sesuai dengan apa yang ditakdirkan saja untuknya.” (HR. Tirmidzi)

2. Galau yang datang tiba-tiba tanpa sebab

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah ta’ala dalam kitab majmu fatawa menyebutkan bahwa galau atau kegundahan seperti itu biasanya akibat dari pada dosa atau kita pernah menginginkan berbuat dosa dan memikirkan dosa. Akhirnya Allah swt memberikan kepada kita sanksi dengan dijadikannya hati kita galau, gundah-gulana tanpa sebab.

Lalu apa obatnya?
Tentu kita obati galau yang seperti ini dengan banyak beristighfar, memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah swt.

1. Banyak berdzikir kepada Allah

Karena tidak ada sesuatu yang bermanfaat untuk hati yang galau dari berdzikir kepada Allah. Karena dengan berdzikir itulah hati menjadi tenang dan tentram.
Allah swt berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Ketahuilah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang dan tentram.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 28)

2. Memperbanyak membaca al-Qur’an

Karena Al-Qur’an adalah obat untuk segala apa yang ada di dalam hati. Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 57:

يَآ أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Wahai manusia, telah datang kepada kamu peringatan dari Rabbmu dan penyembuh apa yang ada di dadamu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10] : 57)

Al-Qur’an adalah obat atau penyembuh sedangkan galau gundah-gulana itu merupakan penyakit hati maka al-qur’an lah penyembuh yang tepat. Disaat kita banyak membaca Al-Qur’an dan mentadabburi nya insya Allah hilanglah kegalauan kita.

3. Mendekatkan diri kepada Allah swt

Kita harus ingat sesuatu yang kita harapkan, yang kita inginkan tidak mungkin bisa kita raih kecuali dengan izin dari Allah swt. Apabila kita bertawakal hanya kepada Allah dan kita serahkan semuanya kepada Allah, dan kita berusaha untuk ridha dengan ketentuan Allah swt insyaAllah hati kita tidak akan galau gundah-gulana atau sedih berlebihan dan berkepanjangan.

Kenapa?

Karena hati kita sudah menyerahkan semuanya kepada Allah yang terbaik. Allah sebaik-baiknya tempat meminta dan berharap. Apa yang terbaik di sisi Allah, itulah yang kita terima dan kita berusaha untuk ridha menerimanya. Insya Allah terbaik pula untuk kita.

3. Mendekatkan diri kepada Allah swt

Disaat kita gundah-gulana, jangan sekali-kali kita mengeluh dan mengadu kepada manusia. Karena mengadu kepada manusia tidak akan ada manfaatnya. Adukanlah kepada Allah. Sebagaimana Nabi Ya’qub ketika bersedih karena kehilangan putranya yaitu Nabi Yusuf as maka ia berkata :

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّـهِ

“Sesungguhnya aku hanya mengadukan kesedihanku, kesusahanku, hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Yusuf [12] : 86)

Maka dari itu disaat kita ditimpa musibah, kesedihan, kegalauan, gundah-gulana, maka segera kita obati dengan hal-hal yang telah disebutkan diatas. Dan kita berusaha untuk menjadikan hati kita hati yang tenang dan tentram dengan obat Al-Qur’an, dzikir dan taqarrub kepada Allah swt.

Post Terkait

Wirid dan Berdzikir
20 Jan 2020

Wirid dan Berdzikir

0 Komentar

KELUAR