Login

Login with your site account

Lost your password?

 Chat WhatsApp   +62 812-2030-3071   salam@pondokquran.id
Pondok QuranPondok Quran
  • Home
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Struktur Yayasan
    • Struktur PQ Group
  • Program
    • Pendidikan
      • TKQu
      • SDQu
      • PQBS (SMP-SMA)
      • IBIS (SMP-SMA)
      • MAHAD ALY
      • SEKOLAH TINGGI PONDOK QURAN
        • Profil
        • Visi-Misi
        • Struktur Kepengurusan
        • Gallery Fhoto
      • TAQIYA
    • Sosial
      • Infak berkah
      • PQ CHARITY
    • Bisnis
      • IMANY
  • AGENDA
  • Berita
  • Kolom Ustadz
  • Kontak
  • Home
  • Profil
    • Visi & Misi
    • Struktur Yayasan
    • Struktur PQ Group
  • Program
    • Pendidikan
      • TKQu
      • SDQu
      • PQBS (SMP-SMA)
      • IBIS (SMP-SMA)
      • MAHAD ALY
      • SEKOLAH TINGGI PONDOK QURAN
        • Profil
        • Visi-Misi
        • Struktur Kepengurusan
        • Gallery Fhoto
      • TAQIYA
    • Sosial
      • Infak berkah
      • PQ CHARITY
    • Bisnis
      • IMANY
  • AGENDA
  • Berita
  • Kolom Ustadz
  • Kontak

Dalam Berita

  • Beranda
  • Dalam Berita
  • Fiqih Zakat

Fiqih Zakat

  • Ditulis oleh Ustadz Saiful Akbar, Lc.
  • Tanggal Mei 30, 2018
  • Komentar 0 comment

PENGERTIAN ZAKAT

1. Makna Zakat

Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

Menurut Hukum Islam (istilah syara’), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu,  di waktu tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu ( al mulakhosh alfiqhi bab zakat syeikh shalih alfauzan). Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnah

  • Zakat (QS. Al Baqarah : 43)
  • Shadaqah (QS. At Taubah : 104)
  • Haq (QS. Al An’am : 141)
  • Nafaqah (QS. At Taubah : 35)
  • Al ‘Afuw (QS. Al A’raf : 199)

3. Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.  dan Allah telah menyandingkan perintah zakat dengan Perintah shalat dalam alquran sebanyak 88 tempat,  itu menunjukkan betapa penting dan besarnya urusan Zakat bagi manusia di hadapan Allah Swt,  sehingga Abu Bakar as shiddiq pun berkata : Aku akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban shalat dan zakat (HR.  Muttafaq alaih)

4. Macam-macam Zakat

  • Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
  • Zakat Maal (harta)

5. Syarat-syarat Wajib Zakat

  • Muslim
  • Aqil
  • Baligh
  • Memiliki harta yang mencapai nishab, dengan kepemilikan penuh dan mencapai haul

 

ZAKAT MAAL

  1. Pengertian Maal (harta)

1.1. Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.

2. Menurut syar’a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).

sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:

  1. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
  2. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.

 

  1. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati

2.1. Milik Penuh (الملك التام)

Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh.

2.2. Berkembang

Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.

2.3. Cukup Nishab

Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara’. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat

Nabi saw bersabda :

كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ ، وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ يَعْنِي فِي الذَّهَبِ حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا ، فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ ، فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ

Jika kamu punya 200 dirham dan sudah mengendap selama setahun maka ada kewajiban zakat 5 dirham. Dan kamu tidak memiliki kewajiban zakat untuk emas, kecuali jika kamu memiliki 20 dinar. Jika kamu memiliki 20 dinar, dan sudah genap selama setahun, maka zakatnya ½ dinar. Lebih dari itu, mengikuti hitungan sebelumnya. (HR. Abu Daud 1575 dan dishahihkan al-Albani).

2.4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan, pendidikan, dsb.

2.5. Bebas Dari hutang

Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari zakat.

2.6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)

Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.

Nabi saw bersabda :

لا زكاة في مال حتى يحول عليه الحول

“Dan tidak ada zakat pada harta hingga mencapai haul.  رواه ابن ماجه

( الملخص الفقهي باب الزكاة  شيخ صالح فوزان)

 

  1. Harta(maal) yang Wajib di Zakati

3.1. Binatang Ternak

Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).

3.2. Emas Dan Perak

Emas dan perak merupakan logam mulia , juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara’ mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain. Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.

Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara’ atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.

3.3. Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.

3.4. Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.

3.5. Ma-din dan Kekayaan Laut

Ma’din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.

3.6 Rikaz

Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.

 

Emas dan Perak

Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Dalil alquran :

Qs attaubah 34

Dalil hadits :

لحديث ابن عمرو عن عائشة رضي الله عنهما مرفوعا : أنه كان يأخذ من كل عشرين دينارا فصاعدا نصف دينار(رواه ابن ماجه)

 

Zakat perdagangan

Barang dagangan (‘urudhudh tijaroh) yang dimaksud di sini adalah yang diperjualbelikan untuk mencari untung. Dalil akan wajibnya zakat perdagangan adalah firman Allah Ta’ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. Al Baqarah: 267). Imam Bukhari meletakkan Bab dalam kitab Zakat dalam kitab shahihnya, di mana beliau berkata,

باب صَدَقَةِ الْكَسْبِ وَالتِّجَارَةِ

“Bab: Zakat hasil usaha dan tijaroh (perdagangan)”[1], setelah itu beliau rahimahullah membawakan ayat di atas.

Kata Ibnul ‘Arobi,

{ مَا كَسَبْتُمْ } يَعْنِي : التِّجَارَةَ

“Yang dimaksud ‘hasil usaha kalian’ adalah perdagangan”.( Ahkamul Qur’an, Ibnul ‘Arobi, 1: 469)

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Para ulama empat madzhab dan ulama lainnya – berpendapat wajibnya zakat barang dagangan, baik pedagang adalah seorang yang bermukim atau musafir. (Majmu’ Al Fatawa, 25: 45)

Nishab zakat perdagangan sama dengan nishab emas atau perak 20 dinar atau 200 dirham  (85grm emas murni /672gram perak),  besaran wajib zakat yang harus di keluarkan 2,5%.

Zakat Investasi

  • Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut zakat “Almustaghillat”.
  • Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi.
  • Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi adalah; bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll.
  • Sebagian ulama Hanbali menganalogikan ke dalam zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul.

 

Analogi Zakat Investasi

  • Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masud, Ibnu Abbas, dll menganalogikannya ke dalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika menerimanya.
  • Para ulama kontemporer, seperti Abu Zahrah, Abdul wahab Kholaf, dan Yusuf Qordhowi, menganalogikannya ke dalam zakat pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari hasilnya, tanpa memasukkan unsur modal dengan tarif 5 % untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih. (baznas)

 

Zakat tabungan

Nishabnya sama dengan zakat emas atau perak yaitu 20 dinar / 200 dirham (85gram emas murni / 672gram perak)  dan harus melawati haul/1th,  yang wajib di keluarkan adalah 2,5%.

 

Zakat fitrah

pengertian zakat fitrah menurut istilah adalah ”Sedekah yang diwajibkan berkenaan dengan berbuka (al fithr) dari Ramadhan.” (al mulakhos alfiqhi 169). zakat fitrah dikeluarkan karena menandai berakhirnya ibadah puasa ramadhan dengan berbuka (ifthar) darinya

Dalil :

قد أفلح من تزكى ( الاعلى ١٤)

 

pensyariatan zakat fitrah umumnya berasalkan dari sabda Rasulullah SAW. Di mana secara khusus nabi menyebutnya dengan istilah zakat fitrah. Sebagaimana perkataan Ibnu Umar RA berikut:

فَرَضَ رَسُولُ اللهِ زَكَاةَ الفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلىَ الناَّسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلىَ كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنَ المـسْلِمِين

“ Rasulullah SAW memfardhukan zakat fithrah bulan Ramadhan kepada manusia sebesar satu shaa’ kurma atau sya’ir, yaitu kepada setiap orang merdeka, budak, laki-laki dan perempuan dari orang-orang muslim.” (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah dari Ibnu Umar RA).

أَدُّوا عَنْ كُل حُرٍّ وَعَبْدٍ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ نِصْفَ صَاعٍ مِنْ بُرٍّ أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ شَعِيرٍ

“Bayarkan untuk tiap-tiap orang yang merdeka, hamba, anak kecil atau orang tua berupa setengah sha’ burr, atau satu sha’ kurma atau tepung sya’ir .” (HR. Ad-Daruquthni).

  • Bagikan
Avatar
Ustadz Saiful Akbar, Lc.

Artikel Lebih Lama

Mental Pemenang Dunia Akhirat
Mei 30, 2018

Artikel Lebih Baru

Hari Penanaman Pohon di Pesantren Pondok Quran Boarding School
Desember 4, 2018

Mungkin Anda memerlukan artikel berikut

  • 80755422_1720064461451929_4799775911026093048_n
    Pondok Quran Kembali Melahirkan Hafizh Al-Quran (Khatimin ke 325) – a/n Nailah Sayyidatii Hayaa
    31 Desember, 2019
  • 75565776_581734422618093_3063147098462255709_n
    Pondok Quran Kembali Melahirkan Hafizh Al-Quran (Khatimin ke 324) – a/n Banana Sa’adah
    31 Desember, 2019
  • 79773865_586649122170111_1809954571004711268_n
    Pondok Quran Kembali Melahirkan Hafizh Al-Quran (Khatimin ke 323) – a/n Shafira Isnaini Ramadhani
    24 Desember, 2019

Berikan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari Artikel

Artikel Terbaru

  • Antara Kemauan dan Kemampuan
  • Wirid dan Berdzikir
  • Kala Rasa Gundah Menghampiri
  • Alhamdulillah Telah Terlaksana Umroh Qurany Bersama Pondok Quran (19 – 27 Desember 2019)
  • Pondok Quran Kembali Melahirkan Hafizh Al-Quran (Khatimin ke 326) – a/n Sena Sepriadi

Komentar Terbaru

    Arsip Artikel

    • Januari 2020
    • Desember 2019
    • November 2019
    • Maret 2019
    • Februari 2019
    • Desember 2018
    • Mei 2018
    • April 2018
    • Maret 2018
    • Juli 2017

    Kategori Artikel

    • Artikel
    • berita
    • Dalam Berita
    • Kajian
    • Kegiatan
    • Kolom Ustadz
    • Pengumuman
    • Program
    • stpq
    • Talaqqi Online
    • Taujih U Heri
    • Uncategorized

    Komplek Pesantren Pondok Quran Boarding School; Bukit Carik Rt. 01/05 Ds. Girimekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung

    salam@pondokquran.id

    Media Sosial Kami

    Subcribe Artikel Terbaru

    Follow on Instagram
    This error message is only visible to WordPress admins

    Error: No posts found.

    Make sure this account has posts available on instagram.com.

    Pondok Quran © 2018

    • Ruang Admin