Minggu, 05 Mei 2024
  • Pesantren Pondok Quran sedang membuka pendaftaran santri baru. Yuk daftar!

Keutamaan Membaca & Mengkaji AlQuran

Keutamaan Membaca & Mengkaji AlQuran

Bab 1 : Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al Quran

¬ Keutamaan tilawah AlQuran
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 29-30,
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Quran) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30)

¬ Hikmah dari ayat diatas :
• Seseorang yang menjaga keistiqomahan membaca Al Quran setelah amalan ibadah shalat dan berinfak.
• Sebaik-baiknya perniagaan tidak akan pernah rugi.
• Pahala kebaikan di sempurnakan dan karunia di tambah dengan kebaikan-kebaikan lainnya.
• Mengajarkan kepada kita menjadi hamba yang selalu bersyukur
Yang dimaksud dengan karunia yang bertambah adalah bertambahnya kebaikan, bertambahnya kemudahan, bertambahnya kasihsayang Allah SWT , seperti diberi kesehatan, anak yang sholih, urusan dimudahkan dan mudah melakukan amalan ibadah-ibadah lainnya.

¬ Hadits Ke- 1
Diriwayatkan dari Utsman bin Affan, Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam bersabda:
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran.” (HR. Bukhari)

¬ Keutamaan sahabat Rasulullah saw, Utsman bin Affan dengan interaksinya bersama Al Quran
Utsman bin Affan merupakan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang terdidik dengan bimbingan Al Quran dan beliau yang menikahi 2 putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kebiasaan Utsman bin Affan selalu mendengar langsung ayat Al Quran yang dilantunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ayat-ayat tersebut meninggalkan kesan yang begitu dalam di hatinya. Terbentuk pada kepribadiannya. Menyucikan hatinya dan mempengaruhi ruhnya. Hingga Allah SWT mewafatkan Beliau dalam keadaan shaum dan membaca AL Quran karena kebiasaaannya semasa hidupnya.

¬ Hadits Ke- 2
Diriwayatkan daripada Aisyah ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:
Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al Quran, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan Nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.”
(Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka. (Riwayat Bukhari & Muslim)

¬ Hikmah hadits ke – 2
• Apapun kesibukan kita, membaca Al Quran adalah kegiatan yang tidak boleh terlewatkan.
• Belajar memperbaiki bacaan Al Quran dengan talaqqi, menambah ilmu untuk menjaga semangat bersama Al Quran merupakan washilah keistiqomahan kita bersama Al Quran
• Mengajarkan Al Quran, menjaga akhlak Qurani adalah bentuk pengamalan Al Quran.

¬ Keutamaan Bunda Aisyah ra
Beliau adalah ummahatul mukminin yang menjadi rujukan hadits Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam dari berbagai permasalahan ummat dan sebagai pewaris sanad keilmuan yang langsung dari Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam.

¬ Hikmah hadits ke – 2
• Al mahiru yang dimaksud adalah penghafal Al Quran dan yang selalu membaca Al Quran.
• Kelak di surganya Allah SWT akan dikumpulkan bersama para Rasul yang mulia karena kecintaannya bersama Al Quran.
• Bagi seseorang yang belajar Al Quran , baginya mendapatkan 2 pahala kebaikan. Pahala berusaha belajar dan pahala bersabar dengan lelahnya belajar

¬ Hadits Ke- 3
Diriwayatkan daripada Abu Musa Al-Asy’ari ra, Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam bersabda:
Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Quran adalah seperti buah utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

¬ Keutamaan sahabat Abu Musa Al ‘Asy’ari
Abu Musa Al-Asy’ari adalah salah satu hafizh quran di zaman Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam. Ia merupakan salah seorang sahabat yang dipuji Rasulullah SAW karena hafalan dan bacaan Qurannya.

4 orang Sahabat yang Ahlul Quran disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits:

Ambillah Bacaan al Quran dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Salim, Mu’adz bin Jabal, dan Ubay bin Ka’ab.” (HR. Bukhari dalam shahihnya no. 4999 dari sahabat Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)

Dan Abu Musa Al-Asy’ari bersama Zaid bin Tsabit dan Ali bin Abi Thalib sebagai sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi rujukan sahabat ahlul Quran.

¬ Hikmah hadits ke – 3
• Buah utrujah diperumpamakan seperti buah manga, yang memiliki rasa yang manis dan aroma yang wangi
• Orang mukmin yang selalu membaca Al Quran akan memberikan keharuman dan kebaikan untuk dirinya dan orang sekitarnya
• Iman disifati dengan rasa dan tilawah Al Quran disifati dengan aroma (bau). Seseorang bisa saja mendapatkan iman tanpa membaca Al Quran. Begitu pula rasa lebih diinginkan daripada bau. Bau sesuatu itu bisa saja hilang, tetapi rasanya tetap ada.
• Permisalan untuk orang beriman itu pada buah utrujah dan kurma, sifat keduanya adalah rasanya enak. Orang mukmin yang selalu membaca Al Quran akan memberikan keharuman dan kebaikan untuk dirinya dan orangsekitarnya
• Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang menjadi  pembawa Al-Quran dan mengamalkan Al-Quran. Orang yang menjadi pembawa Al-Quran memiliki kedudukan yang tinggi, mendapatkan pujian yang baik di sisi Allah dan manusia.
• Orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran masih dipandang baik di sisi Allah dan manusia karena iman yang ia miliki.
• Orang munafik ia tidak akan mendapatkan manfaat. Karena keduanya adalah orang yang jauh dari amal.
• Orang munafik pembawa Al-Quran yang membaca Al-Quran itu tampak baik secara lahiriyah, tetapi di dalamnya jelek. Lebih-lebih lagi orang munafik yang tidak membaca Al-Quran, ia jelek secara lahir dan batin.

¬ Hadits Ke-4
Diriwayatkan dari Umar bin Al-Kattab ra, bahwa Nabi saw
bersabda: “Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

¬ Keutamaan sahabat Umar bin Khattab
Kisah Umar bin Khattab saat masuk Islam dengan mendengar bacaan Al Quran dari adiknya . Kesan Umar sangat takjub dengan bacaan Al Quran.
Dan saat Umar bin Khattab menjadi imam shalat subuh berjamah dengan membacakan surah yusuf, Umarpun menangis sampai terdengar tangisannya ke shaf paling belakang.
Begitu khusyu’nya Umar dalam membaca Al Quran saat shalat dan memperpanjang berdiri saat shalat.

¬ Hikmah hadits ke-4

• Ilmu itu mengangkat derajat orang yang berilmu di dunia dan akhirat.

• Kemuliaan umat Islam adalah ketika mau berpegang pada agamanya dan menjalankan Al Quran.

• Hadits ini mendorong kita agar berpegang kepada kitab Allah, baik dengan membaca, memahami, menghafalkan, hingga mengamalkannya.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kerinduan kita bersama AlQuran

Aaamiin Yaa Rabbal’alamiin

penulis
KH. Hery Saparjan Mursi

Tulisan Lainnya

Mengenal Kitab At-Tibyan
Oleh : KH. Hery Saparjan Mursi

Mengenal Kitab At-Tibyan

Antara Kemauan dan Kemampuan
Oleh : Digital Qurani

Antara Kemauan dan Kemampuan

KELUAR